Kamis, 20 Februari 2014

Raut Wajah Memberikan Nilai Tambah



Wajah  atau muka menjadi perhatian terbsar saat terjadi proses komunikasi. Komponen wajah yang terdiri dari mata, telinga, mulut, dahi, pipi, rambut dan lain-lain merupakan atribut diri yang masing-masing akan mampu memperteguh kekuatan diri kita pada saat berkomunikasi. Namun sedikit yang menyadari hal itu dan bahkan mau memikirkan komponen tersebut untuk menunjang kesuksesan dalam berinteraksi. Ambil contoh peristiwa kegagalan pada saat interview atau melamar pekerjaan, penilaian pelayanan kepada konsumen, upaya meng-goal-kan ide baru kepada orang lain, negosiasi bisnis sampai pada kepiawaian membujuk sang pacar. Gagal bukan karena pesannya tetapi gagal karena komponen mukanya.
Seringnya kita sudah rendah diri terlebih dahulu, Misalnya tubuh tidak atletis, wajah yang kurang tampan ataupun kurang cantik dan ketidakmampuan dalam memakai atribut lain yang bisa meningkatkan gengsi (parfum, perhiasan, jam dan lain-lain). Padahal dalam wajah kita itu mengandung potensi yang bisa digali, Tidak sekedar diberi polesan kosmetik saja tetapi benar-benar memberikan kekuatan dalam mengirimkan isyarat non-verbal yang bisa menunjang kesuksesan komunikasi. Tanpa sadar kadangkala kita mengatakan bahwa “si Y” itu tidak tampan/cantik tetapi kok menarik. Inilah kepiawaian mengolah wajah. Bisa hebat dari matanya, dahinya, mulutnya ataupun kombinasi dari komponen mukanya.
Patut dicatat bahwa cara menilai dan memandang wajah kita sendiri akan menentukan segala yang kita katakan. Oleh karenanya, kenalilah kekuatan dan kelemahan di wajah anda. Cobalah berkomunikasi sebagaimana anda bercermin, agar apa yang anda inginkan bisa menjadi kenyataan. Bagaimana sebaiknya raut muka anda agar bisa dinilai mampu, ceria, jujur, sungguh-sungguh ataupun penuh dengan keikhlasan. Semua itu, tentu saja disesuaikan dengan peran yang sedang Anda mainkan.
Dalam dunia kerja maka keberhasilan komunikasi dalam melakukan proses kerja sangat ditentukan juga oleh kemampuan anda mengolah muka Anda saat berkomunikasi dengan orang lain. Situasi akan sulit dikelola pada saat yang anda hadapi justru bertolak belakang dengan yang Anda inginkan. Saat emosi yang lebih dominan muncul maka saat itu pulalah kendali terhadap muka menjadi terkontrol. Oleh karena itu, latihan dan perhatian yang penuh dalam mengelola raut muka menjadi penting bagi siapapun dan dalam jabatan apapun agar   tidak   tergelincir dalam kegagalan  komunikasi.  Namun mengelola wajah bukanlah sekedar akting, tetapi menjadi cerminan diri anda yang educated. Mari berlatih bersama-sama dengan kami.

Tidak ada komentar: