Rabu, 26 Februari 2014

Katakan “Tidak” dengan Tepat

Dalam keseharian, seringkali kita menemui keadaan yang membuat bingung untuk bertindak karena takut salah. Kita disuruh untuk melakukan sesuatu yang sebetulnya kita tidak mau melakukannya. Terlebih bila yang memerintah itu adalah orang yang sangat kita segani, misalnya atasan kita. Banyak karyawan yang mengatakan bahwa ketika ada perintah dari pimpinan sulit untuk menolak atau berkata tidak. Timbul ketakutan jangan-jangan nanti dianggap tidak loyal. Bagaimana kita menyikapinya, apakah kita berani untuk berkata tidak?
Kata tidak gampang diucapkan, tapi mempunyai  implikasi yang sangat luas dalam membangun hubungan dan persepsi. Sering kita menyepelekan, kapan berkata tidak, kapan harus menyimpannya dan sampai kapan harus dibunuh supaya relasi yang sedang kita jalin bisa berjalan dengan baik.
Kata tidak konotasinya adalah penolakan terhadap suatu ajakan, perintah, larangan atau imbauan dan posisinya cenderung berlawanan. Misalnya pimpinan maunya begini, tapi kita tidak mau mengikutinya sehingga ada image kalau bicara tidak, mengandung nilai negatif di mata partner, apakah itu atasan, teman atau konsumen. Akan tetapi, kata tidak itu menunjukkan karakter kita apakah mempunyai keberanian untuk mengatakan tidak. Misalkan pimpinan memerintah sesuatu, tetapi karena menyangkut suatu hal yang kurang baik akhirnya muncul karakter kita yang berani berkata tidak. Hal ini akan memperlihatkan karakter, prinsip dan keyakinan yang kita miliki terhadap suatu hal yang sedang dibicarakan itu. #repost

Tidak ada komentar: